Tuesday, November 6, 2012

Shiroi Yami #3 : A Hidden Past



Kegelapan putih selimutmu, usang dan berdarah.
Sepertinya dunia pergi, hidup meninggalkanmu sendiri.
Panggung ini milikmu, menarilah sampai mati.
Nada kematian mengiringi, kau patahkan sayap dan jemari.

Bawa aku ke atas pentas, kan kunyanyikan seribu puisi.
Kan kugenggam tanganmu erat, mencintamu walau pedih.

Kau berputar, melompat, membasahi cahaya dengan hujan.
Sayap indahmu terinjak, perih menjalar sepanjang maut.
Senyum bekumu berkata, mata keruhmu merana.
Cukup sudah derita, hentikanlah waktu...

Kau jatuh, akhirnya
Hanya menyisakanku dan bayanganku
Sedang serpihanmu meruap di udara
Menjelma kabut yang membisikkan aksara

Di bawah pelita, kuratapi tiadamu
Pepasir yang tiada bernyawa, begitu sesalku seharusnya

Suatu saat, akan ada yang menari
Akan ada yang tak pernah kembali
Selama itu pula, hatiku kan mencari
Semoga kelak di suatu masa, kegelapan tak lagi hitam seperti ini

3 comments:

  1. Putih n gelap... wah sungguh indah ky template blog ini.. :)

    ReplyDelete
  2. mungkin jua kegelapan itu indah,untuk kusimpan sepekat kenangan,memasungkan setiap harapan,andai perpisahan sudah terputuskan menjadi sejalur impian yang samar dihujung pandangku...namun, sampai kapanku, kerinduan itu milikku yang nyatanya tetap menyintaimu...

    ReplyDelete
  3. buntu.mentok.tertumbuk akalku ktika membca setiap kata yg kamu tulis karena slalunya hitam,dan gelap yg menjadi lakon utama.

    hehe ku harap esok kan segera kamu bercerita tentang indahnya bintang pada kegelapan.


    :)

    ReplyDelete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search